PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA DALAM RUANGAN DENGAN LOGIKA FUZZY

Hampir di setiap ruangan yang kita jumpai, system penerangannya adalah static, artinya lampu yang dipasang didalam ruangan itu akan menyala dengan intensitas yang sama baik di waktu siang maupun malam. Misalkan bila dalam suatu ruangan  terdapat jendela atau lubang ventilasi maka pada siang hari intensitas cahaya yang menerangi ruangan itu bisa berbeda-beda tergantung cuaca dan kondisi saat itu. Bila kondisi mendung bisa jadi ruangan menjadi lebih gelap, dan akan bertambah terang dengan sendirinya jika mendung telah berlalu. Biasanya lampu yang dinyalakan tidak berubah intensitas cahaya.   

Seorang mahasiswa D3 Teknik Elektro UNY, Fery Kurniawati dengan dosen pembimbing Dr. Haryanto, berhasil membuat (Proyek Akhir) prototype alat yang bisa mengatur intensitas cahaya dalam ruangan seiring dengan perubahan intensitas cahaya matahari. Adapun  prinsip kerja alat tersebut berdasarkan logika fuzzy. Metode yang digunakan untuk mengembangkan alat tersebut adalah rancang bangun dan desain dengan tahapan: 1. Rencana atau Analisis kebutuhan, 2.Perancangan alat, 3. Pembuatan dan  4. Pengujian. Perangkat keras dari alat ini adalah: adaptor, mikrokontroler At-Mega16, potensiometer, LCD,  lampu dan sensor.  Perancangan perangkat lunak berupa pemodelan logika fuzzy dengan metode tsukamoto.  Evaluasi yang dilakukan berupa ketepatan hasil pengujian dengan hasil perhitungan dan kemampuan alat mempertahankan intensitas cahaya yang diharapkan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototipe pengaturan intensitas cahaya dalam ruangan dengan logika fuzzy dinyatakan baik, karena 1. Penggunakan logika fuzzy dapat mengatur besarnya intensitas cahaya lampu dalam ruangan, 2. Perubahan intensitas cahaya lampu dalam ruangan seiring dengan perubahan besarnya intensitas cahaya matahari, dan 3. Perubahan besarnya intensitas cahaya matahari dan intensitas cahaya lampu ruangan akan tetap mempertahankan nilai dari besarnya intensitas cahaya ruangan.

Sekian semoga bermanfaat..