ROBOT CANTIK UNY SABET JUARA 1 NASIONAL KRSTI 2017

tampak 3 pembimbing Tim Robot UNY mendampingi kompetisi KRI di Bandung

Indonesia selalu harum oleh karya anak mudanya. Rosemery adalah karya anak muda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berlaga di kompetisi nasional. Rosemery memenangkan predikat “First Winner” (Juara 1) Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) yang diselenggarakan pada tanggal 8-9 Juli 2017. Kontes ini adalah kompetisi bergengsi yang diadakan oleh  Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Tahun ini Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai tuan rumah menyambut 93 robot dari berbagai universitas di Indonesia. Rosemery UNY merebut peringkat pertama setelah berlaga dengan 15 robot lainnya dari universitas lain untuk divisi KRSTI. Tim Robot UNY sebagian besar beranggotakan mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY.

Menurut Yunus Karsiana (Pend. Teknik Mekatronika 2014) Koordinator Tim Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) mengatakan "Setiap tahun tema dari KRAI berbeda beda, kendala yg paling sulit adalah harus membuat robot dari awalpada setiap tahunnya, mulai dari membangun kontruksi mekanik robot, rangkaian elektronik robot serta program robot, setelah itu kami harus memperbanyak latihan karena dengan latihan kami akan mengetahui error atau tidaknya mekanik robot, elektronik robot maupun program robot. Sedangkan waktu untuk latihan hanya bisa dilakukan pada malam hari, itupun masih ditambah mengerjakan tugas kuliah. Kami harus bisa membagi waktu serta menjaga kekompakan tim".

Pendapat yang hampir sama diuratakan oleh Thoha Ardiansyah (Pend. Teknik Elektronika 2014) yang merupakan Koordinator Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Divisi Beroda, "Kontes Robot Sepak Bola Indonesia beroda adalah divisi baru di KRI 2017 yaitu pengembangan dari divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia beroda, sehingga kami harus memulai riset dari awal, mulai dari mendesain, pemilihan bahan hingga ke pengujiannya. Kendala yang kami alami selama riset yaitu mencari konfigurasi posisi sensor kamera dan Mapping area lapangan yang membutuhkan Komponen dari luar negeri agar dapat mencari bola dengan baik dan efisien, karena hal tersebut sangat mempengaruhi strategi robot kami dalam menyerang maupun bertahan".

Sedangkan untuk Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Divisi Humanoid - Haris Imam Fathurrahman Karim (Pend. Teknik Mekatronika 2014) sebagai koordinatornya mengatakan " Untuk tahun 2017 ini, rule dari KRSBI humanoid mengalami perubahan drastis berkaitan dengan visualiasi. Perubahan bola dari warna orange ke putih memberi tantangan sendiri dalam riset tim tahun ini. Kendala menemukan visualisai yang sesuai dan dinamis dengan perubahan lapangan menjadi perhatian serius tim. Dengan adanya riset visualisai tahun ini, diharapkan tahun depan telah sesuai dan dapat diterapkan serta dikembangkan lagi".

Berbeda dengan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Divisi Berkaki yang dikomandani oleh Hendi Suprihono (Pend. Teknik Elektronika 2015) "kendala yang kami alami adalah pembuatan algoritma, konstruksi robot yang kokoh dan penempatan sensor agar memperoleh data yang baik, karena penentuan konfigurasi track secara acak sehingga untuk memperoleh point seminimal mungkin, algoritma yang digunakan harus efektif dan efisien. Selain itu faktor lingkungan dan track juga sangat mempengaruhi data sensor-sensor yang kami gunakan dan beberapa teknokogi yang kita gunakan masih tertinggal dari beberapa universitas lawan".

Tantangan yang berbeda juga dialami oleh Tim Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) - Vando Gusti Alhakim (Pend. Teknik Mekatronika 2014) sebagai koordinatornya menyatakan "Secara teknis, kendala yang sering kami temui adalah sulitnya membuat keseimbangan suatu manufer, mengingat kondisi hardware (terutama servo-servo penyusun robot) yang sudah tidak prima lagi karena sudah digunakan semenjak beberapa tahun yang lalu". Rosemery adalah robot cantik.  Rosemery adalah dua robot yang berpakaian adat penuh manik emas dan berwajah ayu. Dua robot ini menarikan tarian adat Gending Sriwijaya dengan kompak dan anggun. Gerakan tangan dan jarinya pun layaknya seorang putri yang menari. Rosemery juga memainkan selendang kuning ketika menunjukkan kebolehan tariannya kepada dewan juri dan penonton. Tarian ini turut menawan dengan iringan musik Gending Sriwijaya. Tampak para pekerja keras di balik kejuaraan Rosemery, mereka adalah tim solid. Selanjutnya setelah diumumkan siapa yang menjadi juara, vando mengatakan “Nggak nyangka dapat peringkat pertama karena memang tim lain hebat-hebat. Bahkan di babak penyisihan hingga semi final kami menemui kendala. Alhamdulillah setelah kerja tim yang sigap, Rosemery tampil prima. Benar-benar membuat senam jantung”, ujar Vando pada kami. Melihat kontes yang berlangsung 2 hari itu memperjelas bahwa perkembangan teknologi terus meningkat. Semoga teknologi akan terus membesarkan nama Indonesia di kaca dunia. (red)