You are here
Pengukuhan Guru Besar DPTE FT UNY, Prof. Dr. phil. Ir. Didik Hariyanto, S.Pd.T., M.T. Tekankan Pentingnya VR dan AR dalam Pembelajaran

Tantangan abad ke-21 tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, kreativitas, serta literasi digital yang kuat. Dalam konteks ini, dunia pendidikan memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam menyediakan pendidikan berkualitas, mengurangi kesenjangan, dan membangun masa depan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. phil. Ir. Didik Hariyanto, S.Pd.T., M.T. dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang ilmu Teknologi Pembelajaran Pendidikan Teknik Elektro pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (DPTE FT UNY). Pidato berjudul “Teknologi Pembelajaran Imersif dalam Pendidikan Teknik Elektro: Tantangan Abad 21 dan Kontribusi terhadap SDGs” tersebut dibacakan dalam rangkaian acara Pengukuhan 5 Guru Besar UNY di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat UNY, Rabu (24/09).
Prof. Dr. phil. Ir. Didik Hariyanto, S.Pd.T., M.T., warga Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo yang lahir di Surabaya pada 2 Mei 1977 ini menegaskan bahwa teknologi pembelajaran imersif, seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), merupakan terobosan strategis dalam menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di pendidikan teknik. “Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran dan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya pendidikan berkualitas (SDG 4) serta industri, inovasi, dan infrastruktur (SDG 9),” paparnya. Dalam konteks pendidikan teknik elektro, teknologi imersif memungkinkan adanya simulasi laboratorium virtual, eksplorasi komponen teknik secara visual, hingga praktik tanpa risiko tinggi yang sulit diwujudkan di kelas konvensional.
Lebih lanjut, Prof. Didik menjelaskan bahwa transformasi media pembelajaran melalui VR dengan desain berpusat pada pengguna membawa perubahan nyata. VR mampu menggabungkan simulasi teknis, keterlibatan emosional, dan integrasi teknologi, sehingga mendorong computational thinking, literasi teknologi, dan membangun pendidikan yang inklusif serta relevan dengan masa depan. “Secara keseluruhan, teknologi imersif bukan sekadar alat bantu pengajaran, tetapi telah menjadi bagian penting dalam agenda pendidikan berkelanjutan,” tegasnya.
Prof. Didik menambahkan, pemanfaatan VR dan AR perlu didukung kebijakan serta investasi berkelanjutan, baik dalam infrastruktur digital, pelatihan pendidik, maupun pengembangan konten pembelajaran yang adaptif. Dengan demikian, pendidikan teknik elektro dapat semakin siap menghadapi tantangan abad 21 sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
Penulis : Endra
Akreditasi
Kontak Kami
Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telp : (0274) 586168 psw. 293, (0274) 548161,
Fax : (0274) 586734
email : elektro@uny.ac.id, ptelektro@yahoo.co.id
Copyright © 2025,